Sunday, May 17, 2009

1st City Star

Haha..Alhamdulillah ku panjatkan syukurku pada-Mu ya Allah..Hari ni aku dapat jawab dgn baik madah Al-Quran Tahriri..Moga2 Engkau permudahkan bagiku untuk madah2 seterusnya..Emm,lepas habis exam tadi,aku menelefon Zuket untuk pergi menukar check yg aku dapat dari Ust Kamal semalam..Selepas selesai semua,Zuket dan Marami bercadang hendak ke City Star..haha,aku pun pikir2 kejap..hmmm,xpekan aku ikut?why not?then..aku pergi la City Star untuk kali pertama..Ape la aku ni,dah la lepas exam,selamber je gi window shopping..
Anyway..Apa yang aku want to tell here..Today,this is my first time i went to City Star..I've seen so many Arabian's there..They're wasting time..With boyfriend or girlfriend..i dont understand..Ya Allah,berikan aku kejayaan di dunia dan akhirat...

Monday, May 4, 2009

Bangkit selepas terjatuh..

Terkadang kita terasa amat sukar bagi kita dalam menempuh ujian Allah S.W.T di dunia ini...Aku juga tidak terlepas dari merasa begitu...Perasaan yang sentiasa berlawanan dengan fitrah manusia yang dipanggil nafsu,jika ianya bukan satu ujian yang sukar,Mengapa Rasulullah S.A.W menyifatkan menentang nafsu di dalam diri sebagai satu jihad yang lebih besar daripada jihad menentang musuh Allah S.W.T..

Aku ingin menjadi hamba yang sentiasa mengingati-Nya,sentiasa melagukan kalam-Nya di dalam hati,merasa yakin dengan janji-janji dan cuba berpegang dengan janji,merasa manis ketika menghadap-Nya tiap kali dalam solat ataupun dalam ibadah yang lain...Menjadi Mukmin yang sentiasa menjaga hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia...Ampunilah aku di kala aku terjatuh ketika ingin mendamba maghfirah dari-Mu..

Duhai Diri,janganlah berputus asa dalam mendamba rahmat-Nya..Ya Allah,hamba-Mu yang lemah ini sentisa mengharapkan rahmat serta pengampunan dari-Mu biarpun sentiasa jatuh,jatuh dan terus jatuh dalam menjadi hamba-Mu yang dinilai dari kemuliaan Taqwa..Aku akan bangun kerana-Mu...

Thursday, April 30, 2009

Get ready for exam..

Firstly,i dont have enough time to playing around...Visiting friend's at Syoubra like usual...I should concentrate to reading books and make a note for subjects 'killer'...

Monday, April 20, 2009

Percikan 'Perfume'

Beruntung rasanya jika kita dikurniakan sahabat-sahabat yang memahami,mengambil berat serta bertolak ansur dalam setiap perkara..Malah,yang paling penting mempunyai 'fikrah' yang sama dalam menuju ke arah meninggikan agama yang mulia ke tahap tiada yang tinggi melainkan agama-Nya..Terasa diri ini berharga dan diberkati ketika dalam ikatan ukhuwwah ini..

'Berkawan dengan pembuat pedang terkena percikan besi,berkawan dengan pembuat minyak wangi terkena percikan minyak wangi'

Sunday, April 19, 2009

Trying to be a Better Person..

Well..I think this is my first time i'm writting down on my blog in english..I just want to practicing my english since i learned it by watching movies..Dramas...And heard song in english,then trying to understand every words of them..
So,what i really want to tell here is...Before i want to sleep,i always thinking about myself...''When i'll be a person who's make this Ummah on the right path...And when i'll be a person who's always make himself on the right path...''.
I wish Allah Azzawajalla will show me..Will guide me...Will make me stronger to prevent me from whatever to make me far away from His way..I hope my grammar was right...thats all...

Saturday, April 18, 2009

Niat...Exam yang semakin hampir

Kali ni,aku ingin memberi tahu tujuan aku menulis blog..Bukan untuk meniru,bukan terpengaruh dengan suasana "Musim Blog"...x skali,aku idea untuk diguna dengan blog...Aku ingin merakamkan hidup aku dalam blog...dan luahan hati aku,apa yang aku rasa..Apa yang aku rasakan ketika melihat dunia ni..Dimana dunia ini tempat ujian Allah S.W.T kepada hamba2-Nya samada boleh ataupun tidak untuk sabar...Sekarang,aku terasa sedikit lega sedikit,aku rasa aku ada sedikit kekuatan balik...Terima kasih sahabat2...Aku sentiasa terhibur dengan gelagat kamu semua...Akhirnya aku sedar selepas kehilangan seorang sahabat,bukan bermaksud selama ini aku tidak menyedari betapa manisnya persahabatan itu...Cuma selama ini aku belum diuji sebegini...

Peperiksaan semakin hampir...Aku perlu mengumpul balik kekuatan,agar tidak kecundang seperti peperiksaan lepas...Aku hampir merasa aku ingin tinggal je exam..Ahhh,hati aku memang begitu sedih..Kusut,sampai sekarang...Aku ingin bangkit balik,sebab aku masih ada kawan2 yang lain..Mat,Mang,Apih,Nuh,Faris,U.Wan...dan ramai lagi,aku jugak masih ada keluarga i need to take care of.

Hatta...Maafkan aku jika aku pernah membuat hatimu terasa...Kerana pemergianmu buat hatiku benar2 terasa...Apakah erti ujian Allah S.W.T...Apakah sabar dalam erti kata yang sebenarnya...Sebagaimana yang didatangkan oleh Allah S.W.T....

'Aku ingin menjadi yang terbaik setakat yang termampu utuk kamu semua'

Thursday, January 22, 2009

Sabar ...


“Dan sesungguhnya akan Kami berikan cubaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah - buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang - orang yang sabar, (iaitu) orang - orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan : “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raji'uun”
(QS Al-Baqarah: 155 - 156)

Sesungguhnya Allah menjadikan dunia bukan sebagai tempat pembalasan ( pahala atau seksa), bukan pula sebagai tempat memutuskan sesuatu perkara, akan tetapi Allah menjadikan dunia sebagai tempat untuk membersihkan diri, tempat ujian dan cubaan. Peralihan dari satu waktu ke waktu adalah merupakan rangkaian cubaan hidup yang sambung menyambung. Lepas dari satu cubaan, muncul lagi cubaan hidup yang lain. Adanya cubaan bagi ahli iman mengandungi tujuan dan hikmah yang banyak, di antaranya ialah:

  1. Untuk membersihkan barisan mukminin dari mereka yang hanya mengaku beriman. Dalam keadaan damai dan tenteram, yang baik dan yang buruk berbaur. Dengan adanya ujian akan jelas siapa yang ikhlas setia dan sebaliknya, seperti terujinya emas murni dan emas imitasi melalui pembakaran. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak akan diuji lagi ? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang - orang yang sebelum mereka. Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang - orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang - orang yang dusta”(QS Al Ankabut:2 - 3).
  2. Mendidik kaum beriman dan menjernihkan hati mereka. Mereka akan menjadi matang melalui ujian, seperti matangnya makanan dengan api.
  3. Meningkatkan kedudukan orang-orang beriman di sisi Allah SWT.
    Dengan ujian Allah meningkatkan darjat mereka, melipatgandakan pahala mereka, dan menghapus dosa - dosanya. Tiap manusia tidak luput dari dosa karena mereka bukan malaikat yang suci. Tidak ada orang yang ma'sum dari dosa kecuali para Nabi. Dan rahmat Allah SWT bagi manusia sehingga mereka diuji untuk menghapus dosa - dosa mereka yang terbukti bersabar dan berjuang kerana Allah semata-mata. Sabda Rasulullaah SAW: “Tidaklah seorang muslim menderita kerana kesedihan, kedudukan, kesusahan , kepayahan, penyakit dan gangguan duri yang menusuk tubuhnya kecuali dengan itu Allah mengampuni dosa - dosanya.”

Untuk mengatasi segala ujian dan cubaan ini, tatkala mendekati usia baligh manusia diberi dua kekuatan oleh Allah SWT. Kekuatan pertama ialah kekuatan hidayah untuk mengetahui kebenaran-kebenaran secara tepat dan betul, sedangkan kekuatan kedua adalah sabar. Kekuatan kedua merupakan pelengkap bagi kekuatan pertama yang akan membantu dan menampungnya dalam menghadapi perang melawan hawa nafsu dan godaan syaitan.

Dikatakan bahwa sabar adalah perilaku utama yang dengannya orang tercegah dari berbuat hal - hal yang buruk dan tidak baik. Ia merupakan suatu kekuatan jiwa yang dengannya segala perkara menjadi maslahat dan baik. Arti sabar menurut bahasa ialah ‘mencegah’ dan ‘menahan’, sedangkan lawannya ialah ‘keluh kesah’ dan ‘gelisah’. Sabar merupakan pegangan seorang mukmin dalam gerak langkahnya. Sabar yang terpuji dalam Al-Qur’an ialah karena Allah dan bukan untuk memperoleh pujian atau tanda jasa dari manusia. “Dan untuk Rabbmu hendaklah kamu bersabar” (QS Al Muddatsir: 7)

Sabar terbagi menjadi 3 bagian:

1. Sabar terhadap perintah, dengan jalan menaatinya.

Sabar dalam ketaatan bermakna sabar terhadap tugas yang berat. Seorang yang taat dan patuh memerlukan sabar dalam tiga hal.

Pertama, sabar sebelum ketaatan, iaitu dengan mengikhlaskan niat, dalam melawan bayang - bayang riya' dan perkara yang membuat niat terpesong. Membulatkan tekad untuk jujur dan menepati janji ini berat bagi orang yang mengerti hakikat niat, ikhlas dan keburukan riya'.
Kedua, sabar pada saat bekerja, agar tidak melalaikan Allah dan tidak malas untuk menepati pelaksanaan peraturan dan hukum Allah. Selalu sabar melawan kelemahan, kekesalan dan kemalasan. Ini juga merupakan sabar yang berat.
Ketiga, setelah selesai pekerjaan diperlukan dengan sifat kesabaran supaya tidak merasa bangga dan menepuk dada karena riya' dan mencari populariti,sehingga mengakibatkan hilangnya keikhlasan di dalam diri.

2. Sabar terhadap larangan dan kemungkaran dengan jalan menjauhinya

3. Sabar menghadapi taqdir, dengan cara tidak berkeluh kesah.

Sabar juga terbagi dua, sabar yang diusahakan (ikhtiyari) dan sabar yang dipaksakan (idhthirari). Sabar ikhtiyari lebih utama daripada sabar idhtirari, karena sabar idhthirari bisa dimiliki oleh semua manusia dan terdapat pada orang yang tidak ada padanya sabar ikhtiari. Sabarnya Nabi Yusuf as dalam menghadapi goadaan istri al-‘Aziz lebih utama dari kesabarannya atas kejahatan dan tipu muslihat saudara-saudaranya yang melemparkannya ke dalam telaga.
Orang tidak boleh merasa cukup dengan satu jenis kesabaran saja, karena ia hidup di antara perintah-perintah yang harus ia kerjakan dan larangan - larangan yang mesti ia tinggalkan, sebagaimana ia juga senantiasa berada di antara ketentuan- ketentuan taqdir yang harus ia terima, dan nikmat yang wajib ia syukuri. Ia tidak pernah lepas dari keadaan - keadaan seperti itu. Maka kesabaran tersebut harus senantiasa ia miliki sampai ke akhir hayat. Kesabaran merupakan suatu hal yang sulit dan harus diusahakan dengan susah payah oleh manusia.Al-Qur’an mengisyaratkan beberapa faktor yang dapat membantu melaksanakannya dan memudahkan bagi manusia, antaranya:

  1. Memahami erti kehidupan yang sebenarnya.
    Kehidupan dunia bukanlah surga kebahagiaan atau tempat tinggal abadi, tetapi medan pelaksanaan tugas dan menempuh ujian dan cobaan. Al Qur’an menjelaskan bahwa kehidupan dunia penuh kesulitan dan kepayahan. Firman Allah: “Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam susah payah.” (QS Al Balad: 4)
    Allah SWT menciptakan kehidupan dunia ini bercampur antara kesenangan dan kesusahan, antara kenikmatan dan penderitaan, antara hal - hal yang disukai dan yang dibenci. Tidak akan ada suka tanpa duka, atau kesihatan tubuh tanpa penyakit, atau istirehat penuh tanpa lelah, atau pertemuan tanpa perpisahan, atau keamanan tanpa ketakutan.
  2. Menyedari bahwa sesungguhnya manusia adalah milik Allah.
    Allah SWT telah menciptakan manusia dari tiada. Jika ditarik kembali sebagian yang dimiliki manusia maka sudah seharusnya manusia tidak marah kepada pemberinya dan pemiliknya. Firman Allah: “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa kemudharatan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan:” (QS An Nahl : 53)
  3. Yakin akan adanya pahala yang baik di sisi Allah
    Tidak ada dalam Al Qur’an janji pahala dan ganjaran yang lebih besar daripada pahala sabar. Firman Allah SWT: “Dan orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal - amal yang sholeh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat yang tinggi dalam syurga, yang mengalir sungai - sungai di bawahnya, itulah sebaik - baik pembalasan bagi orang - orang yaang beramal, (yaitu) yang sabar dan bertawakkal kepada Rabbnya.”(QS Al Ankabut: 58 - 59)
  4. Beriman kepada taqdir dan sunatullah
    Apa yang menimpa diri seseorang bukanlah suatu kesalahan atau kekeliruan atau terjadi secara kebetulan. Semua yang sudah ditentukan taqdir-Nya tidak mungkin salah atau melencong.Taqdir Allah merupakan suatu kepastian baik manusia itu rela menerimanya ataupun tidak, baik dengan bersabar ataupun dengan gelisah. Orang yang berakal harus bersabar dan redha agar tidak kehilangan pahala. Kalau tidak sabar dengan redha maka sabar terpaksa yang dilakukannya tidak ada nilai yang baik.
    “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan - Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
    (QS.Al Hadid: 22 - 23)
  5. Yakin akan terbebas dari musibah
    Keyakinan akan datangnya kemenangan dari Allah bagi orang - orang beriman sebagai ganti ujian dan cubaan yang dialaminya akan menghilangkan kegelisahan batin, menghapus rasa putus asa, memerangi jiwa dengan sinar harapan dan percaya akan hari esok yang lebih cerah. Optimisme atau harapan adalah penggerak yang kuat, sedangkan rasa putus asa merupakan penyakit berbahaya bahkan dapat mematikan. Janganlah kita lupa pula memohon pertolongan kepada Allah SWT, berlindung kepada-Nya,yakinlah bahwa dia dalam perlindungan, pembelaan dan pemeliharaan Allah SWT, maka dia tidak akan teraniaya.
    Firman Allah SWT:“Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang - orang yang sabar.” (QS.Al Anfaal:46)
  6. Meneladani orang - orang yang sabar dan memiliki kekuatan azam
  7. Renunglah dengan penuh penghayatan perjalanan hidup orang - orang yang sabar, khususnya para nabi dan rasul pembawa risalah Allah dan orang - orang pilihan kesayangan Allah,agar dapat meneguhkan kesabaran. Ayat- ayat yang turun di Mekkah banyak meriwayatkan perjuangan para nabi. Bahkan diulang - ulang dalam beberapa surat sebagai penglipur dan penghibur bagi Muhammad SAW dan kaum beriman. Juga sebagai penguat batin dalam menghadapi musuh -musuh da’wah yang kuat perlawanannya dan banyak jumlahnya. “Dan semua kisah dari rasul - rasul Kami ceritakan kepadamu ialah kisah -kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang - orang yang beriman.” (QS.Huud: 120).
“Mengapa kami tidak akan bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami dan kami sungguh - sungguh akan bersabar terhadap gangguuan - gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang - orang yang bertawakal itu berserah diri” (QS.Ibrahim: 12)*